January 08, 2008

Another escape to Jatim (Surabaya, Porong) - Part 2



Hari ke-3 (terakhir), kami tutup dengan berkunjung ke Porong. Pagi-pagi sekali kami sudah ada di stasiun Gubeng, dari rencana naik kereta komuter lagi, akhirnya kami memutuskan ikut kereta ekspress tujuan Malang yang berhenti di Porong. Lama perjalanan Gubeng-Porong kira-kira 40 menit dengan kereta ini.

Meskipun situasi di Porong telah banyak gw lihat dan dengar melalui media massa, tetapi berada di sini adalah sangat berbeda. Gw tetap takjub luar biasa ketika menyaksikan langsung lautan lumpur yang sangat luas yang hanya ditahan dengan tanggul tanah yang berjarak beberapa meter saja dari rel kereta dan jalan raya. Tidak terbayangkan, seandainya gw adalah salah satu dari mereka yang rumahnya termasuk dalam korban lumpur ini, betapa gw harus sabar dan berbesar hati melewati kejadian ini. Memang luar biasa ketabahan para korban itu. Sayangnya gw ga sempet berkunjung ke lokasi penampungan warga.

Di lokasi lumpur, banyak warga yang mencari nafkah dengan menjadi tukang ojek dan pemandu bagi para "pelancong". Ongkos ojek dari arah jalan raya ke titik terdekat sumber semburan, ditawarkan 10ribu rupiah, sedangkan biaya pemandu adalah sukarela. Sebelum memasuki lokasi dan di dalam lokasi, ada "retribusi" yang ditarik oleh (entah) warga, sebesar 3ribu per kepala. Pada hari itu kira-kira ada sekitar 30 orang lain yang datang ke sana. Gw merasa gemes campur kesal melihat kondisi di sana, dan feel so helpless how to stop this. Lingkungannya beneran rusak, hampir tidak ada bekas kalau di bawah tanggul yang gw pijak ini dulunya pernah dihuni manusia. Kok bisa sih....?!@*%$!! Gw cuma bisa berdoa, semoga lumpurnya cepat berhenti, semoga pemerintah dan para ahli segera menemukan solusinya, semoga para korban dan keluarganya tetap tabah dan sabar dan segera mendapatkan kehidupannya kembali seperti sebelum kejadian ini (or better life). Amiin!

2 comments:

The other side of me said...

Wow...! Gw seneng banget liat hasil fotonya, cara penulisan artikelnya juga enak. Sempat kepikir untuk pindah bidang pekerjaan ke bagian communications ga? (blink-blink)

Anonymous said...

Halo Nadya, salam kenal ya!
Trims atas pujiannya, gw terima dengan baik. Cuma mengenai masukan untuk pindah ke bidang komunikasi, hehehe, masa iya sih segitunya.. :)
Gw dobelin deh ucapan "terima kasih"nya, haha.
Btw jangan lupa cek juga blog temen2ku di genk1001 ya, gw belajar posting (nulis+foto) di blog dari mereka lho.

Salam,
Nina